Minggu, 23 Januari 2011

Daerah-daerah yang merupakan Suku Bugis

Suku Bugis di Sulawesi Selatan merupakan suku yang mendiami daerah yang cukup luas.
Meskipun dalam setiap daerah yang didiaminya mempunyai bahasa yang sama yaitu Bahasa Bugis, namun dalam tiap daerah tersebut memiliki dialek atau logat yang berbeda-beda.

Beberapa daerah-daerah yang menjadi kediaman Suku Bugis antara lain: 

*Kabupaten Bone
Sejarah mencatat bahwa Bone merupakan salah satu kerajaan besar di nusantara pada masa lalu. Kerajaan Bone yang dalam catatan sejarah didirikan oleh ManurungngE Rimatajang pada tahun 1330, mencapai puncak kejayaannya pada masa pemerintahan Latenritatta Towappatunru Daeng Serang Datu Mario Riwawo Aru Palakka Malampee Gemmekna Petta Torisompae Matinroe ri Bontoala, pertengahan abad ke-17 (A. Sultan Kasim,2002). Kebesaran kerajaan Bone tersebut dapat memberi pelajaran dan hikmah yang memadai bagi masyarakat Bone saat ini dalam rangka menjawab dinamika pembangunan dan perubahan-perubahan sosial, perubahan ekonomi, pergeseran budaya serta dalam menghadapi kecenderungan yang bersifat global.


*Kabupaten Sinjai
Kabupaten Sinjai mempunyai nilai histories tersendiri, dibanding dengan kabupaten-kabupaten yang di Propinsi Sulawesi Selatan. Dulu terdiri dari beberapa kerajaan-kerajaan, seperti kerajaan yang tergabung dalam federasi Tellu Limpoe dan Kerajaan – kerajaan yang tergabung dalam federasi Pitu Limpoe.

Tellu limpoe terdiri dari kerajaan-kerajaan yang berada dekat pesisir pantai yakni Kerajaan  yakni Tondong, Bulo-bulo dan Lamatti, serta Pitu Limpoe adalah kerajaan-kerajaan yang berada di daratan tinggi yakni Kerajaan Turungen, Manimpahoi, Terasa, Pao, Manipi, Suka dan Bala Suka.

*Kotamadya Pare-pare
Diawal perkembangannya dataran tinggi yang sekarang ini, yang disebut Kota Parepare, dahulunya adalah merupakan semak-semak belukar yang diselang-selingi oleh lubang-lubang tanah yang agak miring tempat  tumbuhnya semak-semak tersebut secara liar dan tidak teratur, mulai dari utara (Cappa Ujung) hingga ke jurusan selatan kota. Kemudian dengan melalui proses perkembangan sejarah sedemikian rupa dataran itu dinamakan Kota Parepare.

*Kabupaten Pangkep
Pangkep ditetapkan sebagai bagian dari wilayah RI sejak awal September 1945, yang diumumkan oleh Andi Burhanuddin. Semua pemerintah kerajaan lokal, yang juga sebagai kepala pemerintahan onderdistrict , memberi dukungan. Dukungan yang agak kuat berasal dari Andi Mandacingi (Karaeng Mandalle), Andi Page (Karaeng Segeri), dan Andi Makin (Karaeng Ma'rang). Bahkan mereka bertiga menghadap langsung Gubernur Sulawesi, Dr GSSJ Ratulangi di Makassar. Dukungan lainnya berasal dari Bungoro, Balocci, Labakkang dan Pulau.

*Kabupaten Barru
Kabupaten Barru dahulu sebelum terbentuk adalah sebuah kerajaan kecil yang masing - masing dipimpin oleh seorang Raja yaitu : Kerajaan Berru (Barru), Kerajaan Tanete,Kerajaan Soppeng Riaja dan Kerajaan Mallusetasi. 

*Kabupaten Bulukumba
Mitologi penamaan "Bulukumba", konon bersumber dari dua kata dalam bahasa Bugis yaitu "Bulu’ku" dan "Mupa" yang dalam bahasa Indonesia berarti "masih gunung milik saya atau tetap gunung milik saya".
Mitos ini pertama kali muncul pada abad ke–17 Masehi ketika terjadi perang saudara antara dua kerajaan besar di Sulawesi yaitu Kerajaan Gowa dan Kerajaan Bone. Di pesisir pantai yang bernama "Tana Kongkong", di situlah utusan Raja Gowa dan Raja Bone bertemu, mereka berunding secara damai dan menetapkan batas wilayah pengaruh kerajaan masing-masing.
Bangkeng Buki' (secara harfiah berarti kaki bukit) yang merupakan barisan lereng bukit dari Gunung Lompobattang diklaim oleh pihak Kerajaan Gowa sebagai batas wilayah kekuasaannya mulai dari Kindang sampai ke wilayah bagian timur. Namun pihak Kerajaan Bone berkeras memertahankan Bangkeng Buki' sebagai wilayah kekuasaannya mulai dari barat sampai ke selatan.
Berawal dari peristiwa tersebut kemudian tercetuslah kalimat dalam bahasa Bugis "Bulu'kumupa" yang kemudian pada tingkatan dialek tertentu mengalami perubahan proses bunyi menjadi "Bulukumba".
Konon sejak itulah nama Bulukumba mulai ada dan hingga saat ini resmi menjadi sebuah kabupaten.

*Kabupaten Maros
Kabupaten Maros terletak di bagian barat Sulawesi Selatan, secara geografis terletak antara 40o45 - 50o07 LS dan antara 109o205 - 129o12 BT. Kabupaten ini sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Pangkep, sebelah selatan berbatsan dengan Kota Makassar dan Kabupaten Gowa, sebeelah timur berbatasan dengan Kabupaten Bone dan sebelah barat berbatasan dengan Selat Makassar dan memiliki luas wilayah 1.619,12 Km2.
 
Dari: Berbagai Sumber

7 komentar:

Anonim mengatakan...

Di Singapore n Malaysia juga banyak terdapat suku Bugis .

Anonim mengatakan...

... Pinrang (Sawitto dan Suppa) kenapa tidak dikasih masuk ? @ Misswondergirl : Malaysia kan jg raja2nya orang Bugis juga ...

Anonim mengatakan...

o..ya begitu juga dengan Kab. Sidenreng Rappang padahal aslinya orang Bugis ada disitu ... trus ada lg Kabupaten Wajo (notabene matase' to bugisnya), jg Soppeng .... waduh ini blog kok gak tuntas kasih informasi ....

Suku di Indonesia mengatakan...

Sangat bermanfaat. Terima kasih

sigit mengatakan...

Kabupaten soppengnya mana kah ? Padahal soppeng itu , bahasa bugisnya paling biasa* ji nda pke logat ji jg !

Irsyad Syamsuddin mengatakan...

hati2 buat postingan. maros pangkep itu justru daetah peralihan antara suku bugis dengan makassar. masa daerah yg jelas 100 % bersuku bugis tidak d kasi masuk. soppeng wajo pinrang sidrap itu BUGIS woy !

Unknown mengatakan...

Masa cuman itu saja wilayah bugis...malah wilayah asal mulahnya bugis tidak ada

Posting Komentar

 

counters